Desa Wisata Palaes

PALAES, Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara

Profil
Fasilitas
Video
Atraksi
Homestay
Paket Wisata
Suvenir

PROFIL DESA WISATA PALAES

KECAMATAN LIKUPANG BARAT, KABUPATEN MINAHASA UTARA

POTENSI SUMBER DAYA ALAM

POTENSI UMUM

Memiliki Batas Wilayah, yaitu

BATAS	DESA	KECAMATAN
Sebelah Utara	LAUT CELEBES	…..
Sebelah Selatan	DESA LUMPIAS DAN TEEP KASURATAN	LIKUPANG SELATAN
Sebelah Timur	DESA MALIAMBAO DAN DESA WEROT	LIKUPANG BARAT, LIKUPANG SELATAN
Sebelah Barat	Desa KULU	WORI

Sawah Irigasi Teknis	25 Ha
Sawah Tadah hujan	60 Ha

Luas Tanah Sawah 85 Ha
Luas Tanah Kering 3833 Ha
Pekarangan 25 Ha
Luas Tanah Perkebunan 2515,8 Ha
Tanah rawa 50 Ha
Lahan Gambut 5 Ha
1. LUAS WILAYAH MENURUT PENGGUNAAN

TANAH PERKEBUNAN

Tanah Perkebunan Rakyat 2525,8 Ha
Tanah Perkebunan Perorangan 2525,8 Ha

TANAH FASILITAS UMUM

Kebun Desa 2 Ha
Tempat Pemakaman Desa / Umum 2 Ha
Jalan 1 Ha
Usaha Perikanan 5 Ha
Sutet/ aliran listrik tegangan tinggi 2 Ha

TANAH HUTAN

Hutan Mangrove 35 Ha

TOPOGRAFI / ORBITASI

Jarak ke ibu kota Kecamatan 20 Km

Lama jarak tempuh ke ibu kota Kecamatan dengan kendaraan Bermotor 0,5 Jam

Lama jarak tempuh ke ibu Kota Kecamatan dengan berjalan kaki atau kendaraan non bermotor 6 Jam

Jarak ke ibu Kota Kabupaten / kota 45 Km

Lama jarak tempuh ke Ibu Kota Kabupaten dengan Kendaraan bermotor 2 Jam

Lama jarak tempuh ke ibu kota kabupaten dengan berjalan kaki atau kendaraan non bermotor 12 Jam

Jarak ke ibu kota Provinsi Sulawesi Utara 45 Km

B. PERTANIAN

B.1. TANAMAN PANGAN

Pemilikan Lahan Pertanian Tanaman Pangan

Memiliki kurang10 Ha 181 Keluarga

Memiliki 10 – 50 Ha 201 Keluarga

Memiliki lebih 50 -100 Ha 1 Keluarga

Memiliki lebih dari 100 Ha 1 Keluarga

PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN DAN TANAMAN BUAH-BUAHAN

B.2. TANAMAN APOTIK HIDUP DAN SEJENISNYA

PETERNAKAN

Sapi	130 ekor
Ayam Kampung	2750 ekor
Bebek	50 ekor
Domba	8 ekor

1, Jenis Ternak :

PERIKANAN
POTENSI WISATA

WISATA ALAM DAN BUATAN SERTA ADAT BUDAYA

WISATA ALAM :

No	Wisata Alam	No	Wisata Alam	No	Wisata Alam	No	Wisata Alam
1.	KAYAKING	2.	JUNGLE TREKING	3.	BIRD WATCHING	4.	CAMPING
5.	OUTBOND	6.	CANOYING	7.	OFFROAD	8.	SEPEDA GUNUNG
9.	BODY RAFTING	10.	MANGROVE	11.	FLYING FOX	12.	FOTO SPOT
13.	FOTO SELFIE	14.	PADLE BOAT	15.	KITE SURFING	16.	PARALAYANG
17.	PUNCAK MOKUDO	18	GOA BATU BELAH (Lokasi Kebun Kapok)	19.	WISATA PULAU KELELAWAR	20.	AIR TERJUN “WALANGAN”
21.	MENANGKAP IKAN DENGAN CARA TRADISIONAL (Menombak mengunakan Bambu)	22.	AGRO WISATA (PERTANIAN DAN PERKEBUNAN)	23.	TARSIUS SPECTRUM (MONYET TERKECIL DI DUNIA DAN JUGA BINATANG ENDEMIC)

WISATA BUATAN

KOLAM PEMANDIAN ROGER ENGEL

ADAT BUDAYA

No	ADAT BUDAYA
1.	Tarian Kabasaran
2.	Masamper
3.	Keroncong Mama
4.	Tarian Maengket / Tarian Katrili
5.	Paduan suara Gembita dengan mengunakan alat music tradisional
6.	Tarian Nusantara Anak – anak dan Dewasa
7.	Tarian Sambra.

POTENSI EKRAF

No	POTENSI EKRAF
1.	Kerajinan dari batok kelapa (souvenir)
2.	Kerajinan dari bambu
3.	Kerajinan dari Daun Ginto
4.	Kerajinan dari Pipa plastik

POTENSI KULINER

NO	POTENSI KULINER
1.	Tinutuan ( Bubur manado)
2.	Sate tusuk ( dari Jantung Pisang)
3.	Kue Cucur
4.	Kue Onde
5.	Pembuatan Alkohol Tradisional
6.	Pembuatan Gula Aren
7.	Ikan Kua Santan Kuning
8.	Nasi Jaha
9.	Kue Panada dari ubi
10.	Krepek Pisang

11. POTENSI SUMBER DAYA MANUSIA

JUMLAH PENDUDUK DESA PALAES.

Laki - Laki	Perempuan	Jumlah Total	Jumlah KK	Kepadatan Penduduk
678	605	1283	385	54,05 / perKM

USIA.

USIA	LAKI - LAKI	PEREMPUAN	/	USIA	LAKI - LAKI	PEREMPUAN
0 – 12 bulan	4 orang	1 orang	/	39 tahun	13 orang	17 orang
I tahun	4 orang	1 orang	/	40 tahun	12 orang	10 orang
2 tahun	10 orang	7 orang	/	41 tahun	8 orang	8 orang
3 tahun	10 orang	9 orang		42 tahun	10 orang	11 orang
4 tahun	10 orang	10 orang		43 tahun	9 orang	9 orang
5 tahun	8 orang	1 orang		44 tahun	14 orang	10 orang
6 tahun	10 orang	9 orang		45 tahun	7 orang	6 orang
7 tahun	11 orang	10 orang		46 tahun	4 orang	7 orang
8 tahun	11 orang	10 orang		47 tahun	3 orang	2 orang
9 tahun	11 orang	10 orang		48 tahun	12 orang	6 orang
10 tahun	22 orang	11 orang		49 tahun	11 orang	7 orang
11 tahun	12 orang	12 orang		50 tahun	8 orang	5 orang
12 tahun	7 orang	6 orang		51 tahun	7 orang	9 orang
13 tahun	12 orang	7 orang		52 tahun	8 orang	7 orang
14 tahun	11 orang	12 orang		53 tahun	11 orang	3 orang
15 tahun	10 orang	10 orang		54 tahun	6 orang	4 orang
16 tahun	12 orang	19 orang		55 tahun	8 orang	4 orang
17 tahun	7 orang	7 orang		56 tahun	7 orang	4 orang
18 tahun	16 orang	16 orang		57 tahun	7 orang	5 orang
19 tahun	10 orang	10 orang		58 tahun	4 orang	5 orang
20 tahun	11 orang	13 orang		59 tahun	4 orang	10 orang
21 tahun	8 orang	11 orang		60 tahun	7 orang	7 orang
22 tahun	20 orang	17 orang		61 tahun	3 orang	5 orang
23 tahun	10 orang	5 orang		62 tahun	6 orang	4 orang
24 tahun	10 orang	16 orang		63 tahun	5 orang	3 orang
25 tahun	12 orang	10 orang		64 tahun	7 orang	7 orang
26 tahun	2 orang	10 orang		65 tahun	4 orang	4 orang
27 tahun	6 orang	6 orang		66 tahun	2 orang	2 orang
28 tahun	11 orang	13 orang		67 tahun	4 orang	4 orang
29 tahun	12 orang	9 orang		68 tahun	4 orang	3 orang
30 tahun	11 orang	6 orang		69 tahun	3 orang	2 orang
31 tahun	11 orang	4 orang		70 tahun	2 orang	2 orang
32 tahun	7 orang	8 orang		71 tahun	3 orang	3 orang
33 tahun	9 ora	8 orang		72 tahun	2 orang	2 orang
34 tahun	11 orang	12 orang		73 tahun	1 orang	1 orang
35 tahun	9 orang	7 orang		74 tahun	2 orang	1 orang
36 tahun	4 orang	5 orang		75 tahun	1 orang	0 orang
37 tahun	6 orang	6 orang		Lebih dari 0	9 orang	8 orang
38 tahun	5 orang	3 orang

LEMBAGA ADAT
KEBERADAAN LEMBAGA ADAT

NO	KEBERADAAN LEMBAGA ADAT
1.	Lembaga Adat
2.	Kepengurusan Adat

JENIS KEGIATAN ADAT

NO	JENIS KEGIATAN ADAT
1.	Musyawarah Adat
2.	Sanksi adat
3.	Upacara adat perkawinan
4.	Upacara adat kematian
5.	Upacara adat kelahiran
6.	Upacara adat dalam bercocok tanam
7.	Upacara adat bidang perikanan / Laut
8.	Upacara adat bidang kehutanan
9.	Upacara adat dalam pembangunan rumah
10.	Upacara adat dalam penyelesaian masalah / konflik

LEMBAGA KEAMANAN

No	LEMBAGA KEAMANAN
1.	Hansip dan Limas
2.	Kerjasama desa dengan TNI – POLRI dalam bidang Trastiblinmas

111. POTENSI PRASARANA DAN SARANA

A. PRASARANA DAN SARANA TRANSPORTASI

1. PRASARANA TRANPORTASI DARAT

2. SARANA TRANSPORTASI DARAT

3. PRASARANA TRANSPORTASI LAUT/SUNGAI

B. PRASARANA KOMUNIKASI DAN INFORMASI

1. TELEPON/ TELEPON HP

2. RADIO/TV

3. KORAN / MAJALAH/ BULETIN

PRASARANA AIR BERSIH DAN SANITASI

PRASARANA AIR BERSIH	SANITASI
SUMUR POMPA	SALURAN DRAINASE/SALURAN PEMBUANGAAN AIR LIMBAH
SUMUR GALI	SUMUR RESAPAN AIR RUMAH TANGGA
TANGKI AIR BERSIH	MCK UMUM
MATA AIR	MEMILIKI JAMBAN TIAP KELUARGA
BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BERSIH/AIR MINUM

D. PRASARANA DAN KONDISI IRIGASI

E. PRASARANA DAN SARANA PEMERINTAHAN/ BPD/

PRASARANA DAN SARANA PEMERINTAHAN DESA PALAES

INVESTARIS DAN ALAT TULIS KANTOR

ADMINISSTRASI PEMERINTAHAN DESA

PRASARANA DAN SARANA LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA PALAES

1.	GEDUNG /KANTOR	6.	RW
2.	LKMD/LPM	7.	LEMBAGA ADAT
3.	PKK	8.	BUMDes
4.	KARANG TARUNA	9.	POKDARWIS
5.	RT	10.	KELOMPOK DESA WISATA

SARANA PERIBADATAN

No	SARANA PERIBADATAN
1.	Mesjid
2.	Gereja

PRASARANA OLAH RAGA

No	PRASARANA OLAH RAGA
1.	MEJA PINGPONG
2.	LAPANGAN SEPAK BOLA
3.	LAPANGAN BULUTANGKIS
4.	LAPANGAN VOLLY

PRASARANA DAN SARANA KESEHATAN

No	PRASARANA DAN SARANA KESEHATAN
1.	PUSKESMAS PEMBANTU
2.	POSYANDU
3.	TENAGA BIDAN
4.	TENAGA PERAWAT

PRASARANA DAN SARANA PENDIDIKAN

No	PRASARANA DAN SARANA PENDIDIKAN
1.	GEDUNG PAUD
2.	GUDUNG TK
3.	GEDUNG SD
4.	GEDUNG SMP
5.	PERPUSTAKAAN DESA
6.	TAMAN BACAAN

PRASARANA ENERGI DAN PENERANGAN

No	PRASARANA ENERGI DAN PENERANGAN
1.	LISTRIK PLN
2.	GENSET PRIBADI
3.	LAMPU MINYAK TANAH
4.	KAYU BAKAR

PRASARANA DAN SARANA KEBERSIHAN

No.	PRASARANA DAN SARANA KEBERSIHAN
1.	TONG SAMPAH
2.	PENGELOLAAN SAMPAH LINGKUNGAN.

SEJARAH DESA PALAES,

KECAMATAN LIKUPANG BARAT, KABUPATEN MINAHASA UTARA

Pada jaman dahulu Desa Palaes masih berupa Hutan Rimba yang belum berpenghuni (penduduk). Pada tahun 1837 datang sekelompok warga yang berasal dari daerah Tikala Ares, yang dikepalai oleh seorang yang bernama Israel Assah, Kedua orang Putranya masing masing bernama Adrianus Assah dan Cornelius Assah dengan maksud untuk berburu. Kemudian menyusul seorang yang bernama Martinus Bojoh yang berasal dari daerah Tonsea, dan Joel Asya, juga berasal dari daerah yang sama. Mereka pun tinggal menetap sambal membuka lahan dan bercocok tanam, karena daerahnya sangat subur apalagi dialiri oleh beberapa aliran sungai,diantaranya sungai –sungai tersebut ada sebuah sungai yang hanya di lewati oleh satu langkahsaja sudah berada diseberang. Selang waktu yang silih berganti mereka pun semakin bertambah penduduk sehingga mereka pada jaman itu membuat suatu kesepakatan untuk mengangkat seorang menjadi kepala (Pimpinan) yang pada waktu itu disebut Tonaas.. Desa Palaes ditimani pada tahun 1837Setelah ditunjuknya seorang Tonaas yang bernama Adrianus Assah, yang adalah Anak pertama dari Israel Assah untuk menjadi seorang Tonaas. Oleh karena di bagian sebelah barat negeri ini ada sebuuah sungai yang dapat dilewati hanya dengan sekali melangkah sudahberada diseberang sehinggadinamakan Negeri ini “ Dinaesa” yang artinya Selangkahatau satu kali melangkah” yang secara luas “ Selangkah Maju Pasti Menang”

Selang kurun waktu kurang lebih 30 tahun mereka membuat rapat musyawarah kembali untuk mengangkat Pemimpin yang baru, dan nama Dinaesan dirubah menjadi “Padaesan” serta sepakat menunjuk Tonaas yang baru bernama Martinus Bojoh untuk menjadi Tonaas, kemudian seiring jaman Pemerintahan pada masa itu istilah “Tonaas” diubah menjadi istilah “ Hukum Tertua”. Disempurnakan lagi dengan sebutan “Hukum Tua”

Mereka menamakan Desa ini dengan sebutan Desa Dinaesan yang artinya “ Selangkah” selang waktu + 30 tahun mereka membuat rapat kembali untuk Menunjuk Tonaas yang baru, dan nama Dinaesan dirubah menjadi Desa Padaesan , serta sepakat menunjuk Tonaas yang baru, maka ditunjuklah Martinus Bojoh untuk menjadi Tonaas, kemudian pada masa itu seiring jaman istilah “ Tonaas” diubah menjadi istilah “ Hukum Tua”.

Pada Tanggal 12 Pebruari 1852, oleh Pemerintahan Hukum Kedua Distrik Maumbi dan Hukum Kedua Likupang J.Tanor mengadakan pembagian Batas Wilayah ( Baris Kepolisian /Tapal Batas). Nama Padaesan diubah menjadi “ P a l a e s “ yang pada waktu itu dibagian Utara Desa Palaes datanglah beberapa kelompok orang dariNusa Utara untuk mencari ikan dan mereka membuat tenda atau di sebut daseng antara lain : Paputungan, Maliambao dan Kulu lama kelamaan merekapun bertambah banyak dan mereka berkesimpulan masuk menjadi rakyat Desa Palaes atau dengan kata lain “ Dusun yang Jauh”. Setelah mereka sudah memenuhi persyaratan untuk menjadi satudesa,mereka sepakat bermohon untuk dipisahkan dari Desa Palaes antara lain :

Desa Paputungan dipisahkan dari Desa Palaes menjadi satu Desa Definitif pada tanggal 25 April 1922

Desa Kulu di pisahkan dari Desa Palaes dan menjadi Desa Definitif pada tanggal 28 Oktober 1926

Desa Maliambaao di pisahkan dari Desa Palas dan menjadi Desa Definitif pada tanggal 17 November1927

Hutan Rimbah Palaes (1837) datang sekelompok warga yang berasal dari daerah Tikala Ares, yang dikepalai oleh seorang yang bernama Israel Assah, Kedua orang Putranya Adrianus Assah dan Cornelius Assah dengan maksud untuk berburu. Kemudian datang lagi Martinus Bojoh dan Joel Asya (asal daerah Tonsea) Mereka tinggal menetap sambal membuka lahan dan bercocok tanam. Adrianus Assah adalah Anak pertama dari Israel Assah untuk menjadi seorang Tonaas. Oleh karena di bagian sebelah barat negeri ini ada sebuuah sungai yang dapat dilewati hanya dengan sekali melangkah sudah berada diseberang sehingga dinamakan Negeri ini “ Dinaesa” yang artinya Selangkahatau satu kali melangkah” yang secara luas “ Selangkah Maju Pasti Menang”.

Setelah 30 tahun mereka membuat rapat musyawarah kembali untuk mengangkat Pemimpin yang baru, dan nama Dinaesan dirubah menjadi “Padaesan” serta sepakat menunjuk Tonaas yang baru bernama Martinus Bojoh untuk menjadi Tonaas, kemudian seiring jaman Pemerintahan pada masa itu istilah “Tonaas” diubah menjadi istilah “ Hukum Tertua”. Disempurnakan lagi dengan sebutan “Hukum Tua”

Mereka menamakan Desa ini dengan sebutan Desa Dinaesan yang artinya “ Selangkah” selang waktu + 30 tahun mereka membuat rapat kembali untuk Menunjuk Tonaas yang baru, dan nama Dinaesan dirubah menjadi Desa Padaesan , serta sepakat menunjuk Tonaas yang baru, maka ditunjuklah Martinus Bojoh untuk menjadi Tonaas, kemudian pada masa itu seiring jaman istilah “ Tonaas” diubah menjadi istilah “ Hukum Tua”.

Pada Tanggal 12 Pebruari 1852, oleh Pemerintahan Hukum Kedua Distrik Maumbi dan Hukum Kedua Likupang J.Tanor mengadakan pembagian Batas Wilayah ( Baris Kepolisian /Tapal Batas). Nama Padaesan diubah menjadi “ P a l a e s “ yang pada waktu itu dibagian Utara Desa Palaes datanglah beberapa kelompok orang dari Nusa Utara untuk mencari ikan dan mereka membuat tenda atau di sebut daseng antara lain : Paputungan, Maliambao dan Kulu lama kelamaan merekapun bertambah banyak dan mereka berkesimpulan masuk menjadi rakyat Desa Palaes atau dengan kata lain “Dusun yang Jauh”. Setelah mereka sudah memenuhi persyaratan untuk menjadi satu desa,mereka sepakat bermohon untuk dipisahkan dari Desa Palaes antara lain : - Desa Paputungan dipisahkan dari Desa Palaes menjadi satu Desa Definitif pada tanggal 25 April 1922

- Desa Kulu di pisahkan dari Desa Palaes dan menjadi Desa Definitif pada tanggal 28 Oktober 1926

- Desa Maliambaao di pisahkan dari Desa Palas dan menjadi Desa Definitif pada tanggal 17 November1927

Desa Palaes ditimani pada tahun 1837 (belum disahkan /Definitif), namun menjadi Desa Definitif pada Tahun 1852. Hukum tua Desa Palaes sudah ke ke 25. JEINI GREISYE MORONG. S.Pd MAP, (januari 2020 – januari 2025). Dan memiliki 6 jaga / lingkungan.

Dengan semboyan …. “ Selangkah Maju Pasti Menang”

Terima Kasih.

URUTAN TONAAS / HUKUM TUA DESA PALAES (KEPALA DESA)

NO	TAHUN	JABATAN	NAMA
1.	1852 - 1882	TONAAS	ADRIANUS ASSAH
2.	1883 - 1912	TONAAS	MARTINUS BOJOH
3.	1912 - 1918	HUKUM TUA	ALFRETS RUMUAT
4.	1918 – 1921	HUKUM TUA	FRANS ASSAH
5.	1921 - 1924	HUKUM TUA	ALFIANUS ROTTIE
6.	1924 - 1926	HUKUM TUA	APELES BOJOH
7.	1926 - 1932	HUKUM TUA	ADRIANUS KAWATU
8.	1932 - 1937	HUKUM TUA	BERNARD TUMUNDO
9.	1933 - 1937	HUKUM TUA	BERNARD TUMUNDO
10.	1937 - 1958	HUKUM TUA	HEIN BOJOH
11.	1958 - 1960	PLT. HUKUM TUA	HANS LONGDONG ISMAEL
12.	1960 - 1969	HUKUM TUA	HEIN MUSTAFA BOJOH
13.	1969 – 1973	HUKUM TUA	AGUS EDUARD LAOH
14.	1973 – 1974	PLT. HUKUM TUA	BOYKE RONDONUWU
15.	1974 – 1980	HUKUM TUA	YOHUSUA RUNTUWAROW LAOH
16.	1980 – 1989	HUKUM TUA	ARIES RUMUAT SAMPELAN
17.	1989 – 1996	HUKUM TUA	DANIEL LORENS WATUPONGOH
18.	1996 – 1998	PLT. HUKUM TUA	GEORGE MIRAH
19.	1998 – 2006	HUKUM TUA	ADNAN BUTJE BOJOH
20.	2006 – 2012	HUKUM TUA	AGUS DJONST SIGAR
21.	BULAN JUNI 2012 – OKTOBER 2012	PLT. HUKUM TUA	DENNY WELLY SAMPELAN
22.	BULAN OKTOBER 2012 - 2018	HUKUM TUA	AGUS DJONST SIGAR
23.	BULAN OKTOBER 2018 – OKTOBER 2019	PJ. HUKUM TUA	OKEM ASSAH TUMUNDO
24.	BULAN OKTOBER 2019 – DESEMBER 2019	PJ. HUKUM TUA	AGNES WATUPONGOH, S.Pd
25.	BULAN JANUARI 2020 – JANUARI 2025	HUKUM TUA	JEINI GREISYE MORONG. S.Pd MAP.

DESA PALAES, 15 JUNI 1852 S/D 15 JUNI 2024

KE – 172

Wisatawan Diajak Menukmati Mangrove kurang lebih 1 jam kemudian dengnan mengunakan boat langsung menuju pulau paniki di mana wisatawan dapat melakukan kegiatan snorkling dan berenang sambil menikmati keindahan pesona pasir putih pulau paniki

Paket atau atraksi ini minimal 5 pax

sudah termasuk Air Mineral ,Lunch box , lokal giude , entrance fee , perahu dan peralatan snorkling

setelah siang kembali ke desa palaes dan melanjutkan perjalanan menuju Air terjun Walangan ,